Di Sungai Ini Kami Pernah Bahagia






Di Sungai Ini Kami Pernah Bahagia

""

Tulisan ini mungkin mewakili sudut-sudut kota yang pernah asri dan rindang dengan segala kicau burung dan gemercik air yang mengalir di sungai bercengkrama dengan batu-batu kecil di dasarnya.

Tak bisa aku sembunyikan rasa nelangsa di raut mukaku, manakala aku melihat bagaimana bantaran sungai di sebelah timur desaku kini.

Air yang cokelat dengan pusaran yang jauh dari bersahabat, jangankan untuk berenang mendekat saja hampir semua orang tidak mau. Seram. 

Ilalang yang tumbuh di sekitar tempatku berdiri sudah dua kali lebih tinggi dari aku. Kotor oleh lumpur menempel di batang-batangnya yang kurus meninggi.

Dulu.. dulu sekali sampai ketika aku kecil, tempat itu menjadi syurga bagi anak-anak seusiaku waktu itu. Sepulang sekolah, mandi di sungai adalah sebuah moment yang tak bisa aku lupakan. Di sini, ya di tempat aku sekarang berdiri dulu dipenuhi rumput yang halus dan lebat. Bahkan jika kami duduk atau berguling di atasnya, badan kami tak terkena oleh tanah.

Di sini, ya di sungai yang sekarang ada di depanku. Dulu dasar sungai bisa dilihat dari sini. Batu-batu koral seukuran kepal tangan sampai ibu jari terlihat bergoyang karena efek aliran air yang jernih di atasnya.

Di sungai ini dulu kami belajar berenang, menyelam, mencari ikan dan udang untuk kami bakar sambil menggigil kedinginan karena badan yang basah sehabis berenang.

Di sungai ini dulu kami banyak mendapatkan keceriaan walaupun sesekali kami harus dijemput oleh orang tua kami dengan membawa sapu untuk mengancam kami agar segera usai berenang.

Sesekali ketika kami di sungai dan berenang, pohon-pohon turi dan ilalang kelihatan melambai tertiup angin. Awan putih bergumpal dengan background langit biru cerah memantul di atas air yang melimpah jernih.

Saat ini kami kehilangan itu semua, anak-anak kami sekarang dan kelak tidak sempat merasakan keindahan tempat ini. 

Mungkin di suatu tempat di sudut negeri ini, suasana seperti tempat ini dulu masih bisa dijumpai. Tentu saja akan bernasib sama dengan tempat ini ketika pembangunan dan melebarnya perkotaan yang menghimpit desa-desa di sekitarnya.

Komentar